Film yang bergenre drama remaja ini berkisah tentang persahabatan 4 anak SMU, Zeke, Konji, Suki dan Orly. Berawal dari ulah mereka yang memviralkan video protes terhadap guru, sekolah dan orang tua mereka, sehingga membuat liburan sekolahnya menjadi gagal. Akibatnya mereka tidak diperbolehkan liburan.
Meskipun tidak diberikan libur, dengan kondisi yang tidak diinginkan,
ternyata membawa mereka pada kondisi yang membuat berpikir, belajar terhadap
masalah yang mereka hadapi dengan cara menyelesaikan masalah dari pertanyaan
dan ketidakpahaman seputar kehidupan mereka jalani selama liburan.
Kita harus sadar zaman sudah berubah, remaja sekarang sudah semakin
kritis. Mereka sudah bukan lagi generasi yang mudah didikte ataupun didoktrin
dengan segala harapan dan kemauan kita sebagai orang tua.
Keempat sahabat ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan konflik
yang berbeda pula. Penulis akan mengupas karakter yang dimiliki para pemain,
yang nantinya akan kita saksikan bersama-sama di Bioskop secara serentak pada 9
November 2017 nanti.
Orly dikenal sebagai perempuan yang kritis, pintar dan berprinsip dan jiwa
mudanya sedang tumbuh-tumbuhnya, kekritasan nya terhadap kesetaraan gender yang
melabeli kaum perempuan, diantara mengenai keperawanan. Ia mencoba mendobrak
label yang disematkan kepada perempuan. Ditilik dari keluarganya, Orly tinggal
bersama dengan ibunya yang single parent yang memiliki pacar jauh lebih muda
dengan ibunya, hal ini dalam pandangan Orly tidak sesuai dengan umur ibu nya.
Kita pahami sekilas di atas, nampak jiwa yang kritis dalam diri Orly,
acapkali bertentangan dengan norma yang terjadi dalam kehidupan dewasa ini. Kita
tahu, kekritasan yang tidak didukung oleh orang tuanya, hanya akan menjadi
masalah baru, berbeda dengan orang tua yang memiliki kelogowoan terhadap
anak-anak. Ketika diajak berkomunikasi, seorang anak tentunya akan dengan
terbuka membuka komunikasi manakala orang tua mau mengayomi bukan malah membunuh
karakter.
Kemudian, pemain lainnya yaitu Suki, dikenal sebagai perempuan yang
paling cool diantara teman lain nya. Namun, kepercayaan dirinya hilang dan
diperparah dengan perlakuan orang tua yang melabeli negatif terhadap dirinya.
Ketika kepercayaan diri hilang, disinilah peran orang tua hadir, karena
anak sesungguhnya memerlukan dorongan positif dari lingkungan dimana dia tinggal,
terlebih dari orang tua sendiri. Energi positif yang paling besar biasanya
lahir dari orang tua yang memiliki pandangan positif terhadap anaknya, bukan
sebaliknya, ini akan menjatuhkan mental perkembangan anak.
Zeke ini pemuda yang memiliki sikap kritis, dikenal juga going dan loyal terhadap teman-teman
nya. Pemuda ini menarik, dia memendam luka yang tersimpan di dalam hati nya. Zeke
merasa tidak dicintai oleh kedua orang tuanya, untuk menyembuhkan luka yang dipendamnya,
pemuda ini berkomunikasi dengan orang tuanya yang selama ini terputus.
Saat menghadapi anak yang memiliki jiwa yang kritis. Orang tua dituntut
memiliki jiwa terbuka terhadap anaknya. Orang tua juga harus memberikan
kesempatan bagi anak untuk mengeluarkan unek-unek yang ada dalam benak pikiran
mereka. Kesuksesan seorang anak dimulai dari keterbukaan orang tua terhadap
semua apa yang dikerjakan oleh orang tuanya, pintu komunikasi tertutup manakala
kedua belah pihak tidak ada yang mengalah. Ini akan menjadi sulit untuk
bersama-sama membangun keluarga yang harmonis dan berkualitas. Penulispun ingin
memahami film ini sebagai orang tua yang memiliki tantangan dan tanggung jawab
terhadap anak penulis sendiri.
Selanjutnya adalah Konji, pemuda dikenal polos, dia merasa orang tuanya kolot
dan over protective menekan dengan aturan yang telah dibuat orang tuanya. Ada satu
peristiwa yang membuat Konji shock, membuat kepercayaan terhadap orang tuanya
hilang, dia menganggap orang tuanya kontradiktif terhadap peraturan yang
dibebankan terhadap dirinya.
Teladan yang baik, diperlukan oleh seorang anak. Mengingat tsunami
informasi sekarang ini, peran khusus orang tua sangatlah dinanti-nantikan,
mengapa? Apabila orang tua tidak hadir, anak akan mencari lingkungan yang
mendukung dirinya nyaman untuk melakukan sesuatu yang dianggapnya perlu
dilakukan.
Menurut Sutradara Upi yang paling hits ini, dia ingin menyajikan realita
lebih dekat tentang kehidupan generasi millennial, sehingga menjadi catatan
penting dalam mengetahui karakter sesungguhnya, Film ini juga dapat
menggambarkan generasi millennial yang sesungguhnya, sehingga dengan
menyaksikan film ini bagi mereka seperti aktivitas normal keseharian mereka. Dengan
karakter generasi yang unik ini maka film ini layaknya sebagai potret mereka
yang real.
“Film ini sangat menyiratkan generasi millennial saat ini" Demikian ucap
Upi.
Upi menambahkan, film my generation ini telah melakukan riset social media listening selama 2 tahun. Dengan
menghabiskan waktu pengerjaan selama 1 tahun.
Film My Generation ini sudah keliling untuk promosi di beberapa sekolah
di Jakarta. Kanaan Global School Jakarta dan Sekolah Tzu Chi Jakarta menjadi ajang
untuk membedah dan menganalisis film ini. Tontonan yang memberikan edukasi ini,
menepis anggapan bahwa film ini tidak mendidik. Sebaiknya, tonton dulu filmnya,
baru berkomentar.
Film My Generation melalui IFI Sinema mengajak guru dan siswa untuk
nonton bersama, Sutradara Upi ini pula mengajak kalangan pendidik untuk
mengetahui secara detail problematika generasi millennial, sehingga film ini
dijadikan referensi untuk memahami cara dan bagaimana pendekatan dengan siswa
yang baik di tengah arus informasi saat ini.
Untuk semakin penasaran, silahkan saksikan dengan baik video trailernya. Ingat, budayakan membaca dulu ya..
Untuk semakin penasaran, silahkan saksikan dengan baik video trailernya. Ingat, budayakan membaca dulu ya..
Wah.. Risetnya aja sampe 2 taun, pasti ni film nya recomended buat kalangan muda nih.
BalasHapusIya kaka, referensi bagi orang tua untuk memahami generasi millenial.
HapusPerlu ada terus film bergenre pendidikan remaja begini nih Mas
BalasHapusBetul mas, dimulai dari riset, tentu akan menemukan ide-ide yang bisa disuguhkan kepada masyarakat dengan genre muda, tontonan yang mengedukasi, makasih mas, sudah mampir
Hapusmuatan edukasinya cukup menarik dan bagus, lanjutkan
BalasHapusDi tengah tsunami informasi yang kian massif, tontonan yang mengedukasi perlu diperbanyak. Agar generasi milenial mampu memilah informasi yang penting mana saja yang dibutuhkan. Makasih kang
HapusWah perlu untuk di tonton ini, karna film yang gendre edukasi kurang bnget. Jngn lupa mampir www.bukainfo17.blogspot.com
BalasHapusSiap kak, jgan lupa nonton ya kak tanggal 9 November nanti
HapusOke. Nanti saya cek yaa blog nya kak
HapusWah perlu untuk di tonton ini, karna film yang gendre edukasi kurang bnget. Jngn lupa mampir www.bukainfo17.blogspot.com
BalasHapusudh tayang nih di bioskop2 indo... keknya bagus ni filmnya
BalasHapusIya kak, buat referensi orang tua dan guru
Hapus