Blog berisi liputan acara dan tulisan pribadi.

Rabu, 25 April 2018

Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Kemenpar Don Kardono

Dikutip di laman genpi.co bahwa saat ini, Kementerian Pariwisata sangat gencar menggunakan digital media sebagai salah satu platform untuk menggerakkan promosi pariwisata. Kemenpar juga membangun komunitas netizen dengan harapan mereka bisa ikut mempromosikan destinasi prariwisata.
Hal tersebut dikatakan Don Kardono Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Kemenpar dalam panel diskusi XYZ Day 2018, di Senayan City, Rabu (25/4). Di hadapan 700 audiens yang hadir dalam diskusi tersebut, “salah satu kunci sukses promosi Kemenpar adalah memaksimalkan media digital” ungkap Don Kardono dalam memaparkan idenya.
Ia menambahkan,  alasan memilih promosi melalui media digital ini, Kemenpar kini memiliki 100 Calendar Of Event yang bisa dijual ke luar negeri. Hal itu bertujuan untuk menyebarkan informasi secara luas di dunia, jalan satu-satunya melalui media digital.
"Pertumbuhan pariwisata Indonesia ini berpegang pada kunci media sosial. Dimana Kemenpar membuat tema yang berbeda setiap tahunnya," tegas Don Kardono.
Dalam penjelasannya, Leisure Activity di kalangan anak muda merupakan kebutuhan primer. Nah, Sedangkan berwisata merupakan bagian dari Esteem Economy.
Dia juga menerangkan, pada tahun 2016, Kemenpar melakukan banyak branding Wonferful Indonesia. Tahun berikutnya Kemenpar melakukan promosi melakui iklan. Dan tahun 2018 ini, Kemenpar menggunakan iklan sebagai media digital untuk menjual potensi wisata Indonesia.
"Sebab, kini traveler menggunakan searching, booking, dan payment melalui digital. Sehingga yang lebih banyak berkembang adalah agensi travel digital, seperti Traveloka dan TripAdvisor," imbuhnya.
Bukan hanya itu saja, Kemenpar pun melakukan kolaborasi dengan sejumlah content creator. Kementerian pariwisata juga sudah menyiapkan platform yang menjadi wadah para content creator. Sehingga mereka pun bisa membuat konten yang kreatif dan bertemakan pariwisata.
"Kita sudah punya GenPI (Generasi Pesona Indonesia) yang ada di 22 provinsi. Kemenpar menggerakkan generasi milenial untuk meramaikan topik Pariwisata di media sosial. Dan itu belum termasuk ITX dan CDM," terang Don Kardono memaparkan.
Nah, bila melihat hasilnya? Kondisi pariwisata Indonesia di 2017 masuk dalam 20 besar fastest growing tourism in the world. Angkanya tunbuh sekitar 6-7 persen.
The Telegraph juga ikut memperkuat data tadi. Datanya pun ikut dipublish. Dari ulasan The Telegraph, saat ini, Indonesia masuk ke dalam negara dengan pertumbuhan sektor Pariwisatanya berada di ranking Top-20 dunia.
Pertumbuhan Wisman Indonesia pada tahun 2017 sebesar 22%, Indonesia unggul 3 kali lipat dibanding pertumbuhan regional (ASEAN, 7%) dan global (Dunia, 22%).

Jumat, 20 April 2018

Doc. GenPI


Tantangan membuat 100 destinasi digital membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten. Untuk itulah, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) harus mencetak orang-orang yang bisa bekerja dengan solid, speed dan smart.

Demikian disampaikan Ketua Harian GenPI Nasional Siti Chotijah atau biasa disapa Mbak Jhe saat acara Training On Trainer (TOT) Pembentukan Destinasi Digital, di Hotel Aston Inn, Semarang, Sabtu (21/4/2018). Menurut Jhe, tantangan dari TOT adalah merealisasikan target 100 Destinasi Digital tahun 2018.

“Tantangan kita adalah membangun 100 Destinasi Digital tahun 2018 ini. Sanggupkah kita? Harus sanggup karena kita sudah menyanggupinya. Untuk itulah dibentuk pasukan khusus. Karena destinasi digital itu akan dibentuk di 34 provinsi. Sedangkan saat ini, baru ada 13 destinasi digital, dan masih ada yang akan terbentuk lagi,” tegas Jhe dalam memaparkan materinya.

Ia menambahkan, pasukan khusus yang dibentuk harus bergerak cepat untuk mendampingi calon pengelola destinasi digital. “Para peserta TOT ini adalah orang-orang terpilih dari daerah-daerah. Tugas mereka harus membantu pembentukan tersebut. Untuk itu, mereka mendapat pembekalan dari TOT ini,” ungkapnya.

Dijelaskan Jhe, pasukan khusus GenPI ini harus memastikan destinasi digital yang dibentuk sustain. “Jadi jangan hanya berdiri. Harus bisa sustain, jangan hanya lima kali buka kemudian tidak ada lagi aktivitas. Atau tidak tahu harus berbuat apa setelah destinasi digital berdiri,” ucapnya.

Nah, kata Jhe sendiri menyampaikan agar bisa sustain, para pengelola destinasi digital dan anggota GenPI lainnya harus bekerja secara speed dan smart. “Speed membuat kita harus bekerja cepat. Dengan target membentuk 100 destinasi digital, kita harus bergerak cepat. Setelah TOT ini, ada beberapa destinasi digital yang akan dibentuk. Setelah itu kita harapkan teman-teman lain menyusul,” pungkasnya.

Selain itu juga, Jhe berharap agar anggota GenPI juga dituntut bekerja smart. “Smart itu keharusan. Karena kita dituntut untuk selalu kreatif setiap pekan. Selalu menghadirkan ide-ide baru. Membuat terobosan. Dan inilah yang membuat destinasi digital menjadi sustain,” tuturnya.

Siti Chotijah mengatakan bahwa sangat dibutuhkan kompetensi, komitmen, dan kreativitas dari anggota GenPI. “Tanpa komitmen dan kompetensi, sulit untuk membentuk destinasi yang sustain. Ini sangat penting. Makanya kita cari anggota-anggota terpilih dan disertakan dalam TOT. Tujuannya, orang-orang terpilih ini bisa memberikan pemahaman dalam membentuk destinasi digital,” terang Jhe melanjutkan.

Dalam kesempatan yang sama Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi Kementerian Pariwisata, Don Kardono, menyampaikan para peserta Training On Trainer wajib serius mengikuti kegiatan ini. “Kegiatan ini memberikan bekal kapada anggota khusus untuk mendampingi para calon pengelola destinasi digital,” tegas Don memaparkan.
Oleh sebab itu, dalam kegiatan TOT ini para peserta pun diajak untuk melihat dua destinasi digital. Yaitu Pasar Semarangan dan Pasar Karetan. 

“Nanti kita akan kunjungan ke Pasar Semarangan. Biar kawan-kawan tahu bagaimana kondisi pasar yang baru dibangun. Juga di Pasar Karetan yang merupakan pasar destinasi digital pertama GenPI. Disitu kawan-kawan bisa melihat langsung dan belajar mengelola destinasi digital,” papar nya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya juga berharap kegiatan TOT ini bisa menghasilkan SDM-SDM GenPI yang berkualitas dan mendukung realisasi pembentukan 100 destinasi digital baru.

“Kawan-kawan GenPI akan mendapatkan pengetahuan mengenai destinasi digital. Ada creative value dan creative value di dalamnya. Selain itu, TOT juga diharapkan bisa menjadi jembatan untuk membangun 100 destinasi digital baru,” paparnya.

Sabtu, 14 April 2018



Bank Mandiri bersama Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2018. Gelaran yang mempertandingkan kategori full marathon (42,195 km), half marathon (21 km), 10 km dan 5 km ini akan digelar pada 15 April 2018 di kawasan Candi Prambanan.  

Acara yang dimulai pada pukul 05.00 pagi tadi ini, membuat para peserta begitu antusias menyambutnya. Nah, adapun peserta lari mencapai 7.500 yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Perhelatan Mandiri Jogja Marathon tahun 2018 ini, mengangkat dan tentu saja akan mempromosikan kekayaan budaya dan produk lokal yang ada di Yogyakarta.

Sehingga melalui perhelatan tersebut dapat memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya.

“Dari ajang ini, diharapkan kunjungan wisata ke wilayah Yogyakarta dan sekitarnya akan semakin meningkat,” ungkap Aris Riyanto, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.

Event Mandiri Jogja Marathon ini pula akan menggandeng berbagai instansi terkait Seperti Pemkab Sleman, Kepolisian Daerah Yogyakarta serta PT Taman wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko untuk mendukung kelancaran acara.

Termasuk pengaturan lalu lintas sehingga tidak mengganggu pelari dengan tetap menjaga kelancaran aktifitas masyarakat Oh ya, peserta yang mengikuti event ini sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek dan kota-kota lain di Indonesia

Serta beberapa Negara lain seperti Malaysia, Jepang, Kenya, Brunei Darussalam, Irlandia, India, China, Brazil, Singapura, Filipina dan Australia

Mereka (pelari) akan melewati lokasi-lokasi tujuan wisata seperti Candi Prambanan Roro Jonggrang, Candi Plaosan, Monumen Taruna, kawasan pertanian serta lingkungan pedesaan dengan berbagai kearifan lokalnya.

Event tahun ini, Aris menambahkan, Pemerintah Provinsi D.I. Yogyakarta dan Bank Mandiri, melibatkan lebih banyak lagi sekolah, sanggar, komunitas seni dan kelompok-kelompok lainnya untuk berperan aktif pada Mandiri Jogja Marathon.

Sehingga, kesenian dan tradisi lokal Yogyakarta dapat lebih dikenal secara luas, baik oleh pelari, keluarga pelari, maupun pendukung lainnya.

Sementara itu, Maristella Tri Haryanti selaku Vice President Corporate Communications Bank Mandiri mengatakan, untuk memperkuat nilai tambah bagi perekonomian lokal, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan berbagai hotel dan pelaku ekonomi lokal termasuk penjual jajanan pasar dan kuliner keraton khas Yogyakarta serta penyediaan pisang lokal untuk konsumsi pelari.

Menurut Maristella pihaknya telah membeli lebih dari 8 ribu pisang dari berbagai penjual di wilayah Yogyakarta, menyediakan kuliner kerajaan Yogyakarta, jajanan tradisional khas Yogyakarta dan lainnya yang dapat dinikmati pelari dan pengunjung prambanan di race village Mandiri Jogja Marathon 2018.

Nah, untuk kelancaran transaksi, Bank Mandiri juga telah menyiapkan jaringan pembayaran non tunai.

Skema transaksi non tunai ini merupakan bagian dari upaya memasyarakatkan cashless society yang telah dicanangkan pemerintah.

Sebagai informasi, Bank Mandiri dibantu race organizer juga melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi rute marathon melalui berbagai kanal komunikasi agar masyarakat dapat memilih alternatif rute lain jika harus bepergian. Adapun rute tersebut dapat dilihat di mandirijogjamarathoncom

Sahala Parlindungan Siahaan selaku Direktur Pemasaran TWC mengatakan bahwa, TWC mendukung penyelenggaraan event ini karena dapat mendorong pengembangan pariwisata di Indonesia, khususnya Yogyakarta, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Tanah Air.

“Kami mendukung acara ini karena dapat membantu penciptaan ekosistem yang positif bagi kepariwisataan di Indonesia” ujar Sahala menambahkan.
Racepack Collection Peserta yang telah terdaftar di ajang Mandiri Jogja Marathon 2018 dapat melakukan pengambilan jersey dan kelengkapan lari pada 12-14 April 2018 kemarin di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.

“Kami membuka pengambilan race pack MJM ini pada pukul 10.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, Saat mengambil racepack, peserta wajib membawa surat konfirmasi kepesertaan, kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) serta surat kuasa jka pengambilan diwakilkan” kata Reza menegaskan.

Penyaluran CSR 

Seiring dengan penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon 2018, Bank Mandiri menyalurkan bantuan senilai lebih dari Rp 1 miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan dan sarana umum di wilayah Kabupaten Sleman.

Secara simbolik, penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Vice President Corporate Communications Bank Mandiri Maristella Tri Haryanti kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Sapto Winarno di Yogyakarta, Senin (9/4).

“Kami ingin kehadiran Bank Mandiri dapat memberikan nilai tambah yang positif bagi masyarakat, Melalui bantuan ini, kami berharap aktifitas masyarakat di wilayah sleman dan sekitarnya dapat lebih lancar sehingga dapat perekonomian lokal dapat tumbuh ke arah yang lebih baik” tegas Maristella.

Secercah Harapan Lewat ‘Emas Hijau’ di Temanggung, Astra Hadir

Menarik untuk membaca kisah dari Danar Vhisnu yang berjudul ‘ Di Hantam Pandemi, Intan Merah Penyelamat Bhumi Phala ’ yang menjadi salah sat...