![]() |
Doc. GenPI |
Tantangan membuat 100 destinasi digital
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berkompeten. Untuk
itulah, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) harus mencetak orang-orang yang bisa
bekerja dengan solid, speed dan smart.
Demikian disampaikan Ketua Harian
GenPI Nasional Siti Chotijah atau biasa disapa Mbak Jhe saat acara Training On
Trainer (TOT) Pembentukan Destinasi Digital, di Hotel Aston Inn, Semarang, Sabtu
(21/4/2018). Menurut Jhe, tantangan dari TOT adalah merealisasikan target 100
Destinasi Digital tahun 2018.
“Tantangan kita adalah membangun 100
Destinasi Digital tahun 2018 ini. Sanggupkah kita? Harus sanggup karena kita
sudah menyanggupinya. Untuk itulah dibentuk pasukan khusus. Karena destinasi
digital itu akan dibentuk di 34 provinsi. Sedangkan saat ini, baru ada 13
destinasi digital, dan masih ada yang akan terbentuk lagi,” tegas Jhe dalam memaparkan
materinya.
Ia menambahkan, pasukan khusus yang
dibentuk harus bergerak cepat untuk mendampingi calon pengelola destinasi
digital. “Para peserta TOT ini adalah orang-orang terpilih dari daerah-daerah.
Tugas mereka harus membantu pembentukan tersebut. Untuk itu, mereka mendapat
pembekalan dari TOT ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Jhe, pasukan khusus GenPI
ini harus memastikan destinasi digital yang dibentuk sustain. “Jadi jangan
hanya berdiri. Harus bisa sustain, jangan hanya lima kali buka kemudian tidak
ada lagi aktivitas. Atau tidak tahu harus berbuat apa setelah destinasi digital
berdiri,” ucapnya.
Nah, kata Jhe sendiri menyampaikan
agar bisa sustain, para pengelola destinasi digital dan anggota GenPI lainnya
harus bekerja secara speed dan smart. “Speed membuat kita harus bekerja cepat.
Dengan target membentuk 100 destinasi digital, kita harus bergerak cepat.
Setelah TOT ini, ada beberapa destinasi digital yang akan dibentuk. Setelah itu
kita harapkan teman-teman lain menyusul,” pungkasnya.
Selain itu juga, Jhe berharap agar anggota
GenPI juga dituntut bekerja smart. “Smart itu keharusan. Karena kita dituntut
untuk selalu kreatif setiap pekan. Selalu menghadirkan ide-ide baru. Membuat
terobosan. Dan inilah yang membuat destinasi digital menjadi sustain,” tuturnya.
Siti Chotijah mengatakan bahwa sangat
dibutuhkan kompetensi, komitmen, dan kreativitas dari anggota GenPI. “Tanpa
komitmen dan kompetensi, sulit untuk membentuk destinasi yang sustain. Ini
sangat penting. Makanya kita cari anggota-anggota terpilih dan disertakan dalam
TOT. Tujuannya, orang-orang terpilih ini bisa memberikan pemahaman dalam
membentuk destinasi digital,” terang Jhe melanjutkan.
Dalam kesempatan yang sama Staf Ahli
Menteri Bidang Komunikasi Kementerian Pariwisata, Don Kardono, menyampaikan
para peserta Training On Trainer wajib serius mengikuti kegiatan ini. “Kegiatan
ini memberikan bekal kapada anggota khusus untuk mendampingi para calon
pengelola destinasi digital,” tegas Don memaparkan.
Oleh sebab itu, dalam kegiatan TOT ini
para peserta pun diajak untuk melihat dua destinasi digital. Yaitu Pasar
Semarangan dan Pasar Karetan.
“Nanti kita akan kunjungan ke Pasar
Semarangan. Biar kawan-kawan tahu bagaimana kondisi pasar yang baru dibangun.
Juga di Pasar Karetan yang merupakan pasar destinasi digital pertama GenPI.
Disitu kawan-kawan bisa melihat langsung dan belajar mengelola destinasi
digital,” papar nya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga berharap
kegiatan TOT ini bisa menghasilkan SDM-SDM GenPI yang berkualitas dan mendukung
realisasi pembentukan 100 destinasi digital baru.
“Kawan-kawan GenPI akan mendapatkan
pengetahuan mengenai destinasi digital. Ada creative value dan creative value
di dalamnya. Selain itu, TOT juga diharapkan bisa menjadi jembatan untuk
membangun 100 destinasi digital baru,” paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar