![]() |
Dok: Tim Kamadigital |
Sudah pada tahu kan? Perhelatan akbar yang akan berlangsung pada 18 Agustus 2018. Ya, 2018 adalah waktu istimewa bagi bangsa Indonesia. Mengapa? Karena di tahun ini Indonesia mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan perhelatan akbar Asian Games yang nantinya bakal diikuti oleh 45 negara. Jumlah cabang yang dipertandingkan adalah 40 cabang. Event internasional ini akan diikuti oleh sekitar 15 ribu atlet dan 7 ribu official dari seluruh negara peserta.
Antusiasme dan membludaknya jumlah peserta Asian Games 2018 adalah
bentuk kepercayaan yang besar dari negara-negara di Asia terhadap Indonesia.
Hal itu tentu saja sebuah kebanggaan tersendiri, akan tetapi besarnya jumlah
peserta tersebut juga harus diantisipasi dan dikelola dengan baik sehingga
Asian Games bisa berjalan dengan lancar.
Oleh karena itu, momen penting untuk Indonesia ini, seyogyanya
dimanfaatkan betul oleh seluruh komponen anak bangsa. Sehingga tidak hilang
percuma begitu saja, namun membekas di hati para peserta Asian Games, bahkan
dunia pun merasakannya. Inilah saatnya, Indonesia menunjukkan sisi yang berbeda
melalui event Asian Games ini.
Salah satu hal terpenting yang harus diantisipasi dengan serius adalah masalah transportasi di Jakarta. Sehari-hari, Jakarta adalah kota yang sibuk dan padat, kemacetan masih terjadi di berbagai ruas jalan. Sementara itu untuk penyelenggaraan Asian Games ada berbagai syarat yang harus dipenuhi, antara lain waktu tempuh maksimal dari wisma atlet ke venue serta kadar maksimal CO2 yang diperbolehkan.
Pembatasan waktu tempuh maksimal Asian Games adalah 30 menit, baik itu dari tempat menginap ke venue maupun dari venue ke venue. Pembatasan ini dibuat dengan tujuan agar atlet tidak stres dan kehilangan kebugaran akibat perjalanan panjang ke venue, juga untuk menjamin kelancaran jadwal pertandingan.
Demikian juga dengan pembatasan ambang batas CO2 atau karbon dioksida yang diperbolehkan. Kadar karbondioksida yang tinggi akan menurunkan kebugaran dan kemampuan atlet.
Mengingat ketatnya persyaratan penyelenggaraan Asian Games dan tantangan yang sangat komplek menyangkut transportasi di Jakarta dan Palembang, maka dibutuhkan paket kebijakan yang dapat menjamin agar Asian Games bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan regulasi. Begitu juga dengan masyarakat terdampak paket kebijakan Asian Games, harus mendapatkan solusi sehingga aktifitasnya tetap bisa berjalan dengan baik.
Tantangan mendasar yang dihadapai sebagai penyelenggara Asian Games adalah besarnya jumlah lalu lintas orang dari dan menuju ke berbagai venue. Setiap pagi akan ada 15.000 atlet dan 7000 official pergi ke venue, ditambah dengan jumlah penonton yang tentu saja akan jauh lebih besar lagi. Jika tidak diatur dengan ketat maka arus lalu lintas akan kacau.
Tiga Paket Kebijakan Pemerintah
Kementerian Perhubungan melalui BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) meluncurkan 3 paket kebijakan transportasi untuk menjamin pelaksanaan Asian Games lancar. Ketiga paket kebijakan ini mulai diujicobakan per tanggal 2 Juli 2018. Ketiga paket kebijakan tersebut yaitu Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL), Penyediaan Angkutan Umum serta kebijakan Pembatasan Lalu Lintas Angkutan Barang (golongan III, IV, dan V). Selain untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan Asian games, dikeluarkannya ketiga paket kebijakan tersebut juga untuk mendorong masyarakat agar beralih ke kendaraan umum.
"Asian Games menjadi momentum guna mengedukasi masyarakat untuk mau beralih dan memanfaatkan transportasi umum. Selain efektif mengurai kemacetan, peralihan ini juga memberi efek pada penurunan tingkat polusi udara," terang Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), saat menjelaskan tentang uji coba paket kebijakan transportasi.
Menurut Bambang, paket kebijakan tersebut telah dikaji secara matang dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait. Antara lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Korlantas Polri, Ditlantas Polda Metro Jaya, INASGOC, Kementerian PUPR, Penyelenggara Jalan Ton, dan instansi lainnya. Harapannya, batas waktu tempuh atlet menuju venue yang ditentukan oleh penyelenggara bisa terpenuhi.
"Oleh penyelenggara ditentukan batas waktu tempuh selama 30 menit. Lebih dari itu, pertandingan bisa kacau dan atlet bisa stres. Ini menjadi tantangan tersendiri mengingat tingkat kemacetan di Jakarta cukup tinggi. Hasil kajian kami menunjukkan perluasan kebijakan ganjil genap di jalan-jalan arteri Jakarta harus dilengkapi dengan kebijakan pendukung lainnya," tambahnya.
Kemudahan Untuk Masyarakat
Pemberlakukan ganjil genap yang diperluas diberlakukan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat untuk tetap bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari. Jika kebijakan pertama (Manajemen Rekayasa Lalu Lintas) diberlakukan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas maka paket kedua (Penyediaan Angkutan Umum) adalah kompensasi bagi masyarakat terdampak kebijakan pertama.
Kebijakan ini juga ditujukan untuk menunjang mobilitas masyarakat akibat dari kebijakan pengaturan penggunaan kendaraan pribadi serta mendukung kebutuhan wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati Asian Games.
Kebijakan ini meliputi penambahan armada bus Transjakarta ke venue sebanyak 76 unit dari kondisi existing 294 unit, penyediaan 57 unit bus dari Hotel/Mall ke Venue, penyediaan 204 bus khusus untuk wilayah-wilayah yang terdampak perluasan kebijakan ganjil-genap, serta penyediaan 10 unit bus guna keperluan non pertandingan (wisata). Menariknya, semua bus dengan trayek menuju venue akan digratiskan untuk masyarakat umum.
Kebanggaan Bangsa
Asian Games adalah event besar yang menjadi kebanggaan sekaligus pertaruhan nama baik bangsa. Ribuan jurnalis dari 45 negara akan menjadi mata bagi sekitar 4,4 milyar penduduk Asia untuk ikut menikmati pesta olahraga terbesar di benua ini. Untuk itu diperlukan partisipasi dan dukungan masyarakat agar pesta orahraga ini bisa sukses.
Bentuk dukungan dan pasrtisipasi langsung oleh masyarakat yang akan sangat membantu kesuksesan Asian Games antara lain berpindah alat transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Selain itu bentuk dukungan konkrit lainnya adalah dengan ikut menonton dan meramaikan setiap pertandingan cabang olahraga Asian Games.
Nah, apa saja sih
kebijakan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek demi menyukseskan Asian
Games 2018?
Pertama, Kebijakan
ganjil genap bagi kendaraan pribadi di jalan arteri akan diperluas, bila
sebelumnya ganjil genap berlaku di tiga ruas jalan : Jl. Jendral Sudirman, Jl. MH.
Thamrin dan Jalan Gatot Subroto. Kini diperluas ke tujuh ruas
jalan yaitu : Jl. Metro Pondok
Indah, Jl. Rasuna Said, Jl. MT Haryono,
Jl. D.I Panjaitan, Jl. A. YaniJl. S. Parman dan Jl. Benyamin Sueb. Berlaku mulai
hari Senin s.d Minggu pukul 06.00 – 21.00. Ganjil genap yang berlaku di pintu
tol yang selama ini tetap diberlakukan, ada kemungkinan akan ditambah, namun
menunggu hasil evaluasi.
Selain itu juga, diberlakukan pula kebijakan penutupan pintu tol dan
buka tutup gerbang tol prioritas, Penutupan pintu tol ini akan diterapkan
bervariasi dari pukul 06.00 – 17.00 dan pukul 12.00 – 21.00 setiap harinya.
Penutupan pintu tol di prioritaskan untuk rute ke Wisma Atlet Kemayoran, Gelora
Bung Karno, Veledrome Rawamangun dan Cibubur. Termasuk pula dalam kebijakan ini
adalah penyediaan jalur khusus di jalan tol yang diperuntukkan bagi kendaraan
pengangkut atlet dan angkutan umum bus.
Kedua, Kebijakan
penyediaan angkutan umum yang ditujukan untuk menunjang mobilitas masyarakat
akibat dari kebijakan pengaturan penggunaan pribadi serta mendukung kebutuhan
penonton dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke event Asian Games.
Ketiga, Kebijakan
pembatasan lalu lintas angkutan barang dilaksanakan dengan memperluasa cakupan
pembatasa lalu lintas angkutan barang golongan III, IV dan V pada ruas tol
tertentu. Saat ini telah berlaku pembatasa lalu lintas angkutan barang pada
ruas tol Cawang – Tomang dan Tomang Pluit dan Tomang – Kembangan dimana
kendaraan angkutan barang tidak boleh melintas pada ruas tol tersebut diluar
pukul 22.00 – 05.00 WIB. Khusus pada masa penyelenggaraan Asian Games
pembatasan akan diperluas ke ruas tol Cawang – Priok, ruas tol Pelabuhan, ruas
tol Cawang – TMII dan Cawang – Cikunir.
Bangga rasanya, indonesia menjadi tuan rumah asian games 2018. Moga bisa boyong banyak emas ya kak
BalasHapusAlhamdulillah, akhirnya Indonesia jadi tuan rumah Asian Games juga. Aku bangga bahkan untuk mensukseskan event besar ini, pemerintah berusaha maksimal
BalasHapusWalaupun awalnya bukan negara kita yang terpilih sebagai tuan rumah, tapi rejeki memang sedang berpihak pada Indonesia. Semangat dan optimis untuk atlet kita. Semoga bisa memperoleh medali sebanyak banyaknya.
BalasHapus